Kamis, 16 Mei 2013

Manfaat Kolostrum

Manfaat Kolostrum Bagi Bayi Yang Baru Lahir



Manfaat Serta Kandungan Kolostrum Bagi Bayi Yang Baru LahirKolostrum merupakan pra susu atau susu pertama yang berwarna kekuningan yang dihasilkan oleh mamalia sesudah melahirkan anak. Manusia membuahkan susu kolostrum cuma di dalam tempo 24 jam saja namun sapi lebih lama yakni di dalam tempo 48 jam. Jika induk mamalia melahirkan anak, jadi induk dapat membekalkan kolostrum untuk jadikan makanan pertama untuk anaknya.
Kolostrum ( colostrum ) merupakan type susu yang di produksi pada step akhir kehamilan serta pada hari-hari awal sesudah melahirkan. Warnanya kekuningan serta kental. Walau jumlahnya sedikit, kolostrum mempunyai konsentrasi gizi serta imunitas yang tinggi.
Di dalam sekian hari pertama sesudah kelahiran, kolostrum keluar dari payudara untuk diminum bayi. Kolostrum tidak dapat di produksi dengan sintetis.
Kolostrum berasal (dari bahasa latin colostrum) yakni susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia dan sapi warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum baik bagi bayi mamalia (termasuk manusia) karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.
Kolostrum juga mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang di produksi ketika kelahiran.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa manusia dan sapi memiliki kandungan kolostrum yang sangat mirip, bahkan kolostrum susu sapi empat kali lebih kaya kandungan untuk faktor kekebalan tubuh, sehingga saat ini sebagian susu pertumbuhan sudah mengandung kolostrum susu sapi, yang akan membantu pertumbuhan serta daya tahan tubuh.
Kolostrum mengandung Imunoglobulin, Lactoferin, Lactabulmin, Glycoprotein, Cytokines yang sangat berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh, yang akan membantu melawan virus, jamur dan bakteri dalam tubuh. Selain membantu menjaga daya tahan tubuh, kolostrum juga dapat berfungsi untuk membantu menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh, seta kaya dengan kandungan TgF-B yang membantu terapi bagi seorang penderita kanker.

Pil KB

Pil KB Dapat Meningkatkan Risiko Pembekuan Darah



Imunisasi

Arti Definisi/Pengertian Imunisasi, Tujuan, Manfaat, Cara dan Jenis Imunisasi Pada Manusia


Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.

Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.

Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.

Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang

Gizi Ibu Hamil


Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil



Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada masyarakat umum dan pada ibu hamil dan menyusui khususnya banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor sosial, psikologis, ekonomi, pengetahuan,
mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta khusus individual.

Adanya mitos tertentu terhadap makan dan makanan sering dimiliki oleh kelompok tertentu terutama hubungannya dengan kehamilan, sebagai contoh adanya kebiasaan untuk melakukan pica yaitu makan
makanan yang tidak mengandung kadar gizi sama sekali bahkan kadang-kadang bulan merupakan bentuk makanan yang wajar dengan tujuan atau maksud bahwa dengan makan makanan tersebut akan terpenuhi
keinginan keluarga atau ibu untuk mempunyai anak cantik atau untuk mengurangi ketidaknyamanan selama hamil.
Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Atau untuk dapat melahirkan anak dengan kulit bercahaya atau bayi agar mudah dilahirkan. Sedangkan
fakta budaya, agama dan keyakinan seseorang menentukan pengalamannya dengan makan dan makanan. Secara umum, simbol ini berhubungan dengan pengalaman selama atau sepanjang hidup seperti melahirkan, mati dan pertumbuhan.

Sebagai faktor sosial meliputi kebiasaan saling membagi, menciptakan kehangatan dan menggambarkan kemampuan ibu dalam memenuhi kebutuhan makana keluarga. Ibu sangat berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan makan anaknya. Faktor ekonomi dilihat dari taraf ekonomi keluarga yang menentukan status gizi keluarga.

Ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dapat mempengaruhi keadaan nutrisi anggota keluarganya, sehingga ibu hamil dan menyusui dengan keluarga yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan gizi yang memadai sering mempunyai risiko untuk kurang gizi dan terhadap proses kehamilan dan persalinan.

Selain itu faktor pengetahuan tentang komponen dasar keseimbangan makanan yang diperlukan sangat penting. Sering tingkat pendidikan berhubungan dengan tingkat ekonomi, tetapi meskipun demikian banyak juga keluarga dengan pendapatan pas-pasan dapat menyediakan kebutuhan makan yang seimbang bila pengetahuan mereka tentang nutrisi baik. Dan yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi status nutrisi adalah faktor psikologis.

Emosi sangat mempengaruhi keinginan dan status nutrisi individu. Pada ibu hamil yang tidak mempunyai masalah dalam penerimaan secara psikologis terhadap kehamilannya mungkin tidak mengalami gangguan psikis tetapi sebaliknya ibu yang depresi atau yang tidak menghendaki kehamilannya dapat memanifestasikannya dengan perasaan hilang selera makan atau makan makananyang tidak sesuai dengan kebutuhan kehamilannya, misalnya minum minuman keras.

Melihat pentingnya masalah gizi baik ibu hamil dalam melewati masa kehamilan dan menjelang menyusui maka selain penting bagi ibu hamil itu sendiiri untuk mengawasi keadaan kesehatannya sendiri juga keluarga sangat berperan sebagai pendukung dalam mempertahankan status gizi ibu hamil tetap dalam tingkat sesuai
dengan usia kehamilan.

Perawatan Luka Perineum

Perawatan Luka Perineum pada Post Partum

Pengertian Perawatan Luka Perinium
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Tujuan Perawatan Perineum
Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
2. Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).
Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Pada gambar berikut ini dijelaskan tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
1. Tuberositas ischii
2. Arteri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior
Gambar 1. Tipe-Tipe Episiotomi
Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1. Mencegah kontaminasi dari rektum
2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.
Penatalaksanaan
1. Persiapan
a. Ibu Pos Partum
Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
b. Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).
2. Penatalaksanaan
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangannya
b. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
d. Berkemih dan BAB ke toilet
e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air
f. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.
g. Pasang pembalut dari depan ke belakang.
h. Cuci kembali tangan
3. Evaluasi
Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:
a. Perineum tidak lembab
b. Posisi pembalut tepat
c. Ibu merasa nyaman
Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.
Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah

Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan
Banyak calon ibu yang takut dan cemas ketika hari perkiraan persalinannya hampir tiba. Dan hal yang paling banyak di takuti oleh para calon ibu tersebut adalah rasa sakit dalam persalinan. Nah ini adalah beberapa langkah cepat yang dapat Anda ambil untuk mengurangi rasa sakit dalam persalinan:
1. Pilih provider atau cari RS/RSIA/RB/BPS yang akan memungkinkan Anda memiliki kebebasan dalam persalinan dan dapat banyak memberikan dukungan.
2. Berlatih relaksasi hypnobirthing selama kehamilan harus disiplin minimal 2 kali sehari.
3. Gunakan afirmasi dan visualisasi selama kehamilan.
4. Pilih sahabat yang akan mendukung Anda - mempertimbangkan untuk menyewa bidan khusus yang dapat mendampingi Anda selama proses persalinan.
5. Baca kisah-kisah kelahiran yang dapat memberi inspirasi selama kehamilan.
6. Berusahalah tetap tinggal di rumah selama mungkin. Artinya jangan terburu-buru ke RS kecuali jika kontraksi sudah teratur dengan durasi dan intensitas yang tinggi (3x dalam 10 menit dengan durasi 40 detik)
7. Buatlah lokasi persalinan Anda senyaman mungkin.
8. Apakah Anda membutuhkan suasana yang hangat dan gelap? Komunikasikan!
9. Bawa kenyamanan rumah ke rumah sakit atau klinik bersalin.
10. Lakukan rutinitas sehari-hari Anda selama awal persalinan - tidur jika itu terjadi di malam hari.
11. Makan dan minum seperti yang biasanya Anda lakukan dan tingkatkan asupan caiiran Anda.
12. Pindah tempat, berdiri, Berjalan di dalam atau di luar, menggunakan bola persalinan, gerakan slow dance sangatlah membantu.
13. Menyerah pada kekuatan tubuh Anda dan menerimanya.
14. Memainkan musik yang Anda sukai, yang membantu Anda bergerak lebih jauh ke dalam persalinan, atau yang menenangkan Anda.
15. Bersyukurlah bahwa sebentar lagi Anda akan bertemu dan bertatap muka dengan bayi Anda
16. Anda boleh merintih namun dengan pola nafas yang baik, biarkan rahang Anda tenang dan ini akan menenangkan Anda.
17. Ketahuilah bahwa Anda dapat melakukan ini.
18. Visualisasikan tubuh atau leher rahim Anda membuka dan bayi Anda bergerak turun.
19. Pergilah ke toilet minimal tiap 2 jam. Buang Air Kecil. Hal ini membuat Anda bergerak dan ini akan sangat menguntungkan
20. Cobalah aromaterapi. Pijat dengan minyak esensial di bagian tubuh yang Anda rasa kurang nyaman.
21. Gunakan kaus kaki hangat, atau aromaterapi untuk menjaga tetap lembab
22. Gunakan waslap dingin atau beku jika Anda ingin menggunakannya.
23. Anda bisa berendam ke dalam bak air hangat.
24. Memiliki seorang petugas yang memberikan pijatan pada kaki Anda, atau di mana saja yang terasa baik.
25. Jangan mencoba untuk melarikan diri rasa sakit
26. Merasakan kasih orang di sekitar Anda.
27. Berbicara dengan bayi Anda.
28. Lakukan apa yang tubuh Anda memberitahu Anda untuk melakukan.
29. Bernapas.
30. Percaya diri sendiri.